Kamis, 04 November 2010

Taman kanak-kanak atau sekolah kanak-kanak

Ketika mendengar TK tentunya yang terbayang dibenak anda dan saya adalah tempat anak-anak belajar melalui media permainan. Belajar tentunya juga jangan selalu diidentikan dengan belajar membaca, menulis, atau bahasa asing. Karena belajar itu begitu luas untuk dijabarkan. Tapi okelah belajar di TK kita identikkan dengan hal-hal diatas.
Saat memasuki pra TK atau TK anak berada dalam usia dini dimana kegiatan mereka masih banyak diisi dengan bermain. Kemampuan mereka untuk konsentrasipun masih sebentar. Perhatian mereka tentunya juga lebih mudah teralihkan. Disisi lain kondisi saat ini mereka dituntut untuk menyelesaikan materi sesuai kurikulum yang telah ditentukan meliputi berbagai macam ketrampilan dari membaca, menulis, berhitung dan bahkan pada beberapa sekolah menambah dengan bahasa asing yang kadang tidak hanya satu, dan kemampuan lainnya.
Jumat, 22 Oktober 2010

Guru BP, tempat konsultasi atau bagian ngasih sanksi

Masih ingat waktu dulu sekolah di SMP dan SMA. TIap satu minggu ada satu jam pelajaran untuk guru BP. Waktu SMP tiap kali guru BP masuk biasanya ada satu buku besar yang dibagikan dan biasanya kami disuruh untuk untuk menyelesaikan beberapa pertanyaan pada satu bab tertentu. Hanya saja berbeda dengan pelajaran lainnya tentu, kalau menyelesaikan tugas guru BP gak perlu belajar dulu karena pertanyaannya biasanya seputar tujuan kita nantinya setelah lulus sekolah.
Itu satu sisi, sisi lain guru BP waktu itu yang saya rasakan lebih banyak ngasih sanksi kalau ada siswa yang melanggar aturan sekolah misal rambut siswa laki-laki yang agak panjang, bolos dll. Waktu SMA peran ini diperkuat oleh satu institusi sekolah bernama STP2K cuma dah lupa kepanjangannya apa.
Itu memori saya tentang guru BP jaman saya sekolah dulu. Sayapun pernah merasakan orang tua saya

Cara jitu mempersiapkan akreditasi sekolah

Anda pernah terlibat dalam persiapan menghadapi akreditasi sekolah? Jika ya, silahkan jawab pertanyaan saya tentang persiapan yang dilakukan disekolah anda menghadapi asesor yang akan datang. Apakah sekolah anda cukup santai dalam mempersiapkan kedatangan asesor karena semua sudah tertata secara rapi atau anda dan team disekolah menjadi seperti diberi beban yang begitu berat karena banyaknya agenda persiapan termasuk banyaknya dokumen yang harus dipersiapkan sehingga anda terpaksa setiap hari pulang telat atau bahkan harus lembur sampai malam?
Anda tentu lebih senang dengan kondisi yang pertama? Pertanyaannya mungkinkah itu anda dan sekolah anda lakukan? Jawabannnya BISA.

Pintar dan bodoh versi Bob Sadino

Maaf sebelumnya buat semua, artikelnya repost. Saya posting karena unik. Selamat membaca
Terlalu Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
Miskin Keberanian untuk memulai –Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
Telalu Pandai Menganalisis –Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
Selasa, 17 Agustus 2010

India luncurkan laptop Rp 315ribu

NEW DELHI--MI: India tampil dengan laptop termurah di dunia, sebuah perangkat komputer layar sentuh berharga US$35 atau hanya sekitar Rp315 ribu.

Menteri Pembangunan Sumber Daya Manusia India Kapil Sibal, pekan ini, mengungkapkan, perangkat komputer dengan harga murah itu dirancang buat siswa dan pelajar.

Ia mengatakan, departemennya telah memulai pembicaraan dengan pemilik pabrik global untuk memulai produksi massal.

"Kami telah mencapai tahap (pengembangan) yang hari ini, motherboard, cip, prosesor, konektivitasnya, semuanya secara kumulatif berharga sekitar US$35, termasuk memori, layar, semuanya," kata Sibal dalam sebuah pidato.
Minggu, 15 Agustus 2010

Pembelajaran yang menyenangkan dan berakhlak

Beberapa waktu yang lalu saya menyaksikan sebuah berita yang membuat saya bingung (bingung juga mau geleng kepala atau mengelus dada). Seorang murid SD yang melaporkan kepada orang tuanya dianiaya teman-temanya hingga berdarah. Sedang menurut pihak guru kelas, anak tersebut terluka karena terbentur meja, namun guru mengakui kalau menyuruh teman-temannya menampar anak tersebut karena anak tersebut dikenal nakal disekolah karena sering meminta uang pada teman-temannya.
Saya tentu tidak akan membahas atau menganalisa siapa yang menceritakan hal yang sebenarnya. Karena saya juga tahunya hanya menyaksikan berita ditelevisi. Lalu apa dong yang akan dibahas? Saya coba kritisi atau mungkin ingin memberikan alternatif tentang metode pendidikan yang bisa diterapkan dan bagaimana sekolah mengambil kebijakan dalam menyikapi anak-anak yang "nakal" dalam pandangan guru/kepala sekolah atau wali murid yang lain.
Guru atau siapapun anda tentu inginnya jika punya anak didik maka kalau bisa sih yang pandai, sopan dan hal-hal ideal lain yang biasa ada dibenak kita. Tetapi kenyataan ternyata berbeda, dalam satu kelas pasti terdapat anak dengan berbagai karakter, berbagai sifat, perbedaan cara belajar dan sebagainya.